Mengenal Dugong Si Duyung Pemalu Penjaga Ekosistem Laut

Mengenal Dugong Si Duyung Pemalu Penjaga Ekosistem Laut

Dugong (Dugong dugon), atau yang dikenal juga sebagai duyung, adalah salah satu mamalia laut yang langka dan dilindungi. Dugong sering kali dikaitkan dengan legenda putri duyung dalam cerita rakyat di berbagai belahan dunia karena bentuk tubuhnya yang unik dan cara berenangnya yang anggun. Namun, di balik mitos tersebut, dugong memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, terutama padang lamun.
Dugong merupakan satu-satunya anggota keluarga Dugongidae yang masih bertahan hidup, dan termasuk dalam ordo Sirenia, bersama dengan manatee. Berbeda dari lumba-lumba atau paus, dugong adalah hewan herbivora yang menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk makan tanaman laut.

Ciri-Ciri Fisik Dugong:
Dugong memiliki tubuh besar dan silindris, bisa tumbuh hingga sepanjang 3 meter dan berat mencapai 400 kilogram. Warna tubuhnya abu-abu kecoklatan, dengan kulit tebal dan halus. Salah satu ciri khas dugong adalah ekornya yang bercabang seperti sirip ikan paus, berbeda dengan manatee yang memiliki ekor bulat.
Matanya kecil, dengan telinga tanpa daun telinga luar. Dugong bernapas dengan paru-paru dan sering muncul ke permukaan air untuk mengambil napas. Ia dikenal sebagai perenang lambat, dan sering terlihat sendiri atau dalam kelompok kecil.

Habitat dan Sebaran:
Dugong hidup di perairan tropis dan subtropis, terutama di wilayah pesisir dangkal yang kaya akan padang lamun. Habitat favorit mereka mencakup kawasan Asia Tenggara, Australia bagian utara, dan beberapa wilayah di Samudera Hindia dan Pasifik barat.
Di Indonesia, dugong bisa ditemukan di beberapa wilayah seperti Kepulauan Seribu, Papua, Kalimantan Timur, dan Sulawesi. Namun, populasinya kian menyusut karena berbagai ancaman, sehingga kini masuk dalam daftar satwa yang dilindungi dan terancam punah.

Peran Ekologis Dugong:
Sebagai pemakan lamun (tumbuhan laut), dugong memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem padang lamun. Dengan cara makannya yang menggali dasar laut untuk mencari tunas lamun, dugong turut membantu pertumbuhan lamun baru dan menjaga kelestarian ekosistem ini.
Padang lamun sendiri merupakan habitat penting bagi berbagai spesies laut, seperti ikan kecil, penyu, dan krustasea. Maka, kehadiran dugong secara tidak langsung menjaga keanekaragaman hayati laut.

Ancaman terhadap Dugong
Dugong menghadapi banyak ancaman yang membuat populasinya terus menurun, antara lain:
- Kerusakan habitat akibat reklamasi, pencemaran laut, dan aktivitas pesisir yang tidak ramah lingkungan.
- Tangkapan tidak sengaja oleh nelayan (bycatch).
- Perburuan ilegal untuk diambil daging, gigi, atau bagian tubuh lainnya.
Laju reproduksi yang lambat, karena dugong hanya melahirkan satu anak setiap 3–7 tahun.
Karena itu, upaya konservasi sangat penting dilakukan untuk menyelamatkan spesies ini dari kepunahan.

Kesimpulan:
Dugong adalah makhluk laut yang unik, pemalu, namun memiliki peran vital bagi ekosistem laut, khususnya padang lamun. Sayangnya, keberadaannya semakin terancam oleh ulah manusia dan kerusakan lingkungan. Melindungi dugong berarti melindungi laut dan kehidupan di dalamnya.

26 September 2025 | Informasi

Related Post

Copyright 2023 - Jasa Kami