Neck Deep Band Pop Punk Modern yang Menggebrak Dunia Musik

Neck Deep Band Pop Punk Modern yang Menggebrak Dunia Musik

Neck Deep adalah salah satu band pop punk paling menonjol di era modern. Dibentuk pada tahun 2012 di Wrexham, Wales, band ini dengan cepat mendapatkan penggemar setia di seluruh dunia berkat musik mereka yang penuh energi dan lirik yang menyentuh. Awalnya, Neck Deep adalah proyek sampingan dari Ben Barlow (vokal) dan Lloyd Roberts (gitar), namun proyek ini berkembang menjadi sebuah band penuh dengan bergabungnya Fil Thorpe-Evans (bass), Matt West (gitar), dan Dani Washington (drum).

Awal Karir dan Kesuksesan

Neck Deep pertama kali menarik perhatian dengan EP debut mereka, Rain in July (2012), yang dirilis secara independen. EP ini sukses di dunia digital dan mendapatkan perhatian dari komunitas pop punk internasional. Kesuksesan Rain in July diikuti oleh EP kedua mereka, A History of Bad Decisions (2013), yang semakin mengukuhkan posisi mereka di kancah pop punk.

Keberhasilan dari dua EP ini membawa Neck Deep menandatangani kontrak dengan label rekaman Hopeless Records, yang membuka jalan bagi mereka untuk merilis album debut penuh, Wishful Thinking (2014). Album ini diterima dengan baik oleh kritikus dan penggemar, menampilkan hits seperti "Losing Teeth" dan "Damsel in Distress." Wishful Thinking menjadi langkah besar bagi Neck Deep menuju kesuksesan internasional.

Perkembangan Musik dan Popularitas

Album kedua mereka, Life's Not Out to Get You (2015), adalah titik balik dalam karir Neck Deep. Album ini diproduksi oleh Jeremy McKinnon dari A Day to Remember dan Andrew Wade, yang membawa sound Neck Deep ke level baru dengan produksi yang lebih matang dan lagu-lagu yang lebih memikat. Lagu-lagu seperti "Can't Kick Up the Roots," "Gold Steps," dan "December" menjadi hits dan mendapatkan jutaan streaming di platform digital. Album ini juga membawa Neck Deep ke tur-tur besar di seluruh dunia, termasuk tampil di Warped Tour.

The Peace and the Panic (2017) adalah album ketiga mereka, yang menampilkan eksplorasi musik yang lebih luas dengan lirik yang lebih reflektif, mencerminkan peristiwa dan pengalaman hidup yang dihadapi para anggota band. Album ini mencakup hits seperti "In Bloom," "Where Do We Go When We Go," dan "Motion Sickness," yang menunjukkan kedewasaan musik dan lirik Neck Deep.

Pada tahun 2020, Neck Deep merilis album keempat mereka, All Distortions Are Intentional. Album ini merupakan konsep album yang menceritakan kisah fiksi tentang karakter bernama Jett dan Alice yang tinggal di dunia imajiner bernama Sonderland. Album ini diterima dengan baik oleh kritikus dan penggemar, menunjukkan keberanian Neck Deep dalam bereksperimen dengan konsep baru dalam musik mereka.

Pengaruh dan Relevansi

Neck Deep adalah salah satu band yang dianggap sebagai penerus gelombang pop punk modern, melanjutkan warisan dari band-band seperti Blink-182, New Found Glory, dan Sum 41. Mereka berhasil menggabungkan unsur-unsur klasik dari genre pop punk dengan suara yang lebih segar dan relevan bagi generasi muda saat ini.

Pengaruh Neck Deep juga terlihat dari dedikasi mereka kepada penggemar dan komunitas musik underground. Mereka terus tampil di berbagai panggung dan festival, membangun hubungan yang kuat dengan penggemar mereka melalui musik dan media sosial.

Kesimpulan

Neck Deep telah membuktikan diri sebagai salah satu band paling penting dalam kancah pop punk modern. Dengan musik yang bertenaga, lirik yang emosional, dan hubungan yang erat dengan penggemar, mereka terus menjadi salah satu band yang paling dicintai di genre ini. Dengan setiap album, Neck Deep menunjukkan pertumbuhan dan evolusi mereka sebagai musisi, menjadikan mereka sebagai kekuatan yang tak terhentikan dalam dunia musik pop punk.

05 September 2024 | Informasi

Related Post

Copyright 2023 - Jasa Kami