Bali, pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, memiliki berbagai upacara adat yang sarat makna spiritual. Salah satu tradisi terpenting dalam masyarakat Hindu Bali adalah upacara Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah yang bertujuan untuk mengembalikan roh orang yang telah meninggal ke asalnya dan membebaskan jiwa dari keterikatan duniawi.
Apa Itu Ngaben?
Ngaben (juga disebut pelebon untuk keluarga bangsawan) merupakan ritual kremasi jenazah dalam agama Hindu Bali. Kata “Ngaben” berasal dari kata “api” atau “ngabu” (menjadi abu). Tujuan utama Ngaben adalah untuk menyucikan roh orang yang meninggal agar dapat berinkarnasi kembali atau mencapai moksha (kebebasan dari siklus kelahiran kembali).
Makna Spiritual Ngaben
Dalam kepercayaan Hindu Bali, tubuh manusia terdiri dari unsur fisik dan spiritual. Setelah kematian, roh dianggap masih terikat pada tubuh jasmani. Upacara Ngaben membantu melepaskan roh tersebut dari dunia dan mengantarkannya ke alam roh (swargaloka). Oleh karena itu, Ngaben dianggap sebagai tugas suci keluarga kepada yang telah tiada.
Tahapan-Tahapan Upacara Ngaben
1. Persiapan Jenazah
Jenazah dimandikan, diberi pakaian adat, dan disemayamkan di rumah duka sebelum upacara dilaksanakan.
2. Pembuatan Wadah atau Bade
Jenazah biasanya dibakar dalam wadah khusus berbentuk lembu atau menara yang dibuat dengan hiasan warna-warni. Semakin tinggi status sosial seseorang, semakin megah bentuk wadahnya.
3. Prosesi Pengantaran ke Kuburan
Jenazah diarak ke tempat pembakaran (setra) dengan iring-iringan musik gamelan, tarian, dan ritual lainnya. Prosesi ini biasanya ramai, penuh warna, dan bahkan diiringi dengan nyanyian dan tawa — bukan tangisan — karena kematian dianggap sebagai kembali ke asal.
4. Pembakaran Jenazah
Setelah semua doa dan ritual dilakukan, jenazah dibakar. Api dianggap sebagai unsur penyuci yang membebaskan roh dari tubuh.
5. Nganyut
Abu jenazah dibawa dan dihanyutkan ke laut atau sungai suci, sebagai simbol pelepasan terakhir.
6. Ngunutin & Maligia
Beberapa keluarga melanjutkan dengan upacara tambahan untuk mengantar roh ke leluhur.
Jenis-Jenis Ngaben
- Ngaben Singkup: Dilakukan secara lengkap, biasanya untuk tokoh penting atau bangsawan.
- Asthi Wedana: Ngaben yang dilakukan terhadap abu jenazah jika sudah lama dikubur terlebih dahulu.
- Swasta: Ngaben sederhana yang dilakukan secara kolektif oleh masyarakat jika keluarga tidak mampu melakukan sendiri.
Unsur Sosial dan Budaya
- Kebersamaan Komunal: Dalam banyak kasus, masyarakat bergotong-royong membantu proses Ngaben, terutama dalam bentuk Ngaben massal.
- Warisan Budaya Dunia: Nilai artistik dan spiritual dalam Ngaben menjadikannya salah satu daya tarik wisata budaya di Bali.
- Nilai Filosofis: Ngaben mengajarkan bahwa kematian bukan akhir, tapi bagian dari siklus kehidupan (samsara).
Kesimpulan:
Upacara Ngaben bukan hanya ritual kematian, tetapi juga perayaan spiritual dan penghormatan terakhir yang agung dalam budaya Hindu Bali. Ia mencerminkan keyakinan mendalam tentang kehidupan, kematian, dan pembebasan jiwa, serta menjadi simbol penting dari identitas budaya Bali yang terus dijaga hingga kini.