Singa, dikenal dengan nama ilmiah Panthera leo, adalah salah satu hewan paling ikonik di dunia. Dikenal karena keanggunan, kekuatan, dan sosialitasnya yang unik, singa telah lama menjadi subjek legenda, mitos, dan cerita rakyat di berbagai budaya.
Singa jantan dikenal dengan jambul bulu tebal di lehernya, serta ukuran tubuh yang besar dan berotot. Singa betina umumnya lebih kecil daripada singa jantan. Singa memiliki bulu berwarna cokelat kekuningan hingga merah tua, dengan perut yang lebih terang. Singa juga memiliki ekor yang panjang dan berbulu ujung hitam.
Singa dulu menyebar luas di Afrika, dari Gurun Sahara hingga hutan hujan Kongo, dan di Asia, dari Timur Tengah hingga India. Namun, sekarang populasinya terbatas pada sebagian Afrika subsahara dan sedikit populasi di India.
Singa adalah hewan sosial yang hidup dalam kelompok yang disebut kawanan. Kawanan singa terdiri dari beberapa singa betina, singa jantan, dan anak singa. Singa adalah pemburu yang sangat efisien dan sering berburu dalam kelompok untuk mengejar mangsa yang lebih besar seperti banteng, zebra, dan gajah kecil.
Populasi singa telah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, terutama karena hilangnya habitat, konflik dengan manusia, dan perburuan ilegal. Upaya konservasi, seperti pembentukan taman nasional dan program pemantauan, telah dilakukan untuk melindungi populasi singa yang tersisa.
Pelestarian singa tidak hanya penting untuk melindungi spesies ini, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem di mana singa hidup. Sebagai predator puncak, singa memiliki peran penting dalam menjaga populasi hewan herbivora dan vegetasi di savana.
Singa adalah simbol kekuatan, keanggunan, dan keindahan alam liar yang perlu kita jaga bersama. Dengan upaya konservasi yang tepat, kita dapat memastikan bahwa singa akan terus menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem savana yang indah dan beragam.